Sabtu, 25 Januari 2014

ASUHAN BAYI BARU LAHIR



ASUHAN BAYI BARU LAHIR
1.      Jaga kehangatan
2.      Bersihkan jalan napas bila perlu
3.      Keringkan dan tetap jaga kehangatan
4.      Potong dan ikat tapi pasat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2 menit setelah lahir
5.      Lakukan inisiasi menyusui dini dan kontak kulit bayi dengan kulit ibu
6.      Beri salep mata antibiotika tetrasiklin 1 %  pada kedua mata
7.      Beri suntikan vitamin K1 1 mg intramuskular, dipaha kiri annterolateral setelah insiasi menyusui dini
8.      Beri imunisasi hepatitis B 0,5 Ml Intramuskular, di pada kanan anteroteral diberikan kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin K1
Pemotongan dan pengikatan tali pusat pada bayi normal, dilakukan sekitar 2 menit setelahh bayi lahir (atau setelah bidan menyuntikkan aksitosin kepada ibu) , untuk memberi cukup waktu bagilah pusat mengalirkan darah kaya  zat besi  kepada bayi

Dalam asuhan bayi baru lahir lakukan hal-hal berikut dengan baik:
·         teruskan menjaga  kehangatan bayi dengan kontak kulit ibu-baayi selama 1 jam pertama
·         anjurkan ibbu untuk mulai menyusui jika bayi sudah menunjukkan tanda siap menyusu
·         jangan meemberikan dot ataau makanan apapun sebelum diberikan ASI , juga tidaak dianjurkan untuk memberikan air, air gula dan susu formula.

Lakukan pemantauan terhadap bayi yang diletakkan pada dada ibu setiap 15 menit selama 1-2 jam pertamma kehidupan, untuk hal-hal berikut:
1.      pernapasan : apakah merintih, terdapat retraksi diniding dada bawah/ perna[asan cepat
ü  jika terdapat tanda kesulitan bernapas (merintih, retraksi dinngin dada bawah atau napas cepat ) maaka segera lakukan rujukan
2.      kehangatan : apakah kaki teraba dingin
ü  jika kaki teraba dingin , pastikan suhu ruangan hangaat. Tempatkan atau lanjutkan bayi untuk kontak kulit  ke kulit dengan ibunya, serta selimuti ibu dan bayi dengan selimut hangat
ü  periksa kemmbali 1 jam kemudian. Bila tetap dingin dari 36,5  Derajat C ,dilakukan penatalaksanaan hipotermi.


v  PENCEGAHAN UMUM KEHILANGAN PANAS TUBUH BAYI
            Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pada BBL belum berfungsi  sempurna. Oleh kaarenaa itu jika tidaak segeraa dilaakukan upaya pencegahan  kehilangan panas tubuh  maka BBL dapat menngalami hipotermia. Bayi dengaan hipotermia. Hiporermia mudah  terjadi pada bayi  yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan  dan diselimuti  walaupun berada dalam ruangan yang relatif hangat. Bayi prematur atau berat badan lahir rendah rentan untuk mengalami hipotermia.
1)      Mekannisme kehilangan pannas tubuh bayi
Bayi baru lahir dapat kehilangan panas  tubuhnya  melalui cara-cara berikut:
·         Evaporasi
·         Konduksi
·         Konveksi
·         Radiadi
2)      Praktik terbaik untuk mencegah kehilangan panas pada APN
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya sebagai berikut:
·         Keringkan tubuh bayi tanpa  membersihkan verniks
·         Letakkan bayi agar terjadi kontak  kulit ibu ke kulit bayi
·         Selimuti ibu dan bayi  dan pakaian topi di kepala
·         Jangan  segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
Jangan memandikan bayi sebeum 6 jam setelah bayi lahir.
·         Tempatkan bati dilingkungan yang hangat
·         Bayi jangan dibendong
v  MERAWAT TALI PUSAR
o   Memotong dan mengikat tali pusat
o   Nasehat untuk merawat tali pusat
ü  Jangan, membungkus patung tapi pusat  atau mengoleskan cairan / bahan apapun ke puntung tali pusat.
v  INSIASI MENYUSUI DINI DAN PEMBERIAN ASI
o   Inisiasi menyusui dini
Langkah-langkah IMD :
                                                        i.            Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan ibunya segera setelah lahir selama paling sedikit 1 jam
                                                      ii.            Bayi harus menggunakan nalurinya alamiahnya untuk melakukan inisiasi menyusui dini dan ibu dapat mengenali bayinya siap untuk menyusu serta memberi bantuan jika perlu
                                                    iii.            Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan  dilakukan kepada bayi baru lahir hingga inisiasi menyusu selesai dilakukan, prosedur tersebut seperti : menimbang, pemberian antibiotika salep mata, vitamin K1  dan lain lain.
o   Keuntungan inisiasi menyusu Dini bagi ibu dan bayi
§  Keuntungan kontak kulit dengan kulit bayi
§  Keuntungan inisiasi menyusu dini untuk ibu
§  Keuntungan inisiasi menyusu dini untuk bayi
§  Manfaat Memulai menyusu dini

o   Langkah inisiasi menyusu dini dalam asuhan bayi baru lahir
                                i.            Langkah 1 : Lahirkan , lakukan penilaian pada bayi, keringkan
                              ii.            Langkah  2 : lakukan kontak kulit dengan kulit selama paling sedikit 1 jam
                            iii.            Lanngkah 3: biarkan bayi mencari dan menemukan puting ibu dan mulai menyusu
o   Pemberian ASI selanjutnya
*      Refleks laktasi
§  Refleks mencari puting susu (Rooting reflex)
§  Refleks menghisap (suckling reflex)
§  Refleks menelan (swallowing reflex)

o   Perawatan payudara
o   Manajemen laktasi
Kegiatan menejemen laktasi:
-          Masa antenatal
-          Segera setelah bayi lahir
-          Masa neonatal
-          Masa menyusi selanjutnya
v  PENCEGAHAN INFEKSI MATA
Salep mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan  setelah 1 jam kontak kulit kek kulit dan bayi selesai menyusui. Pencegah infeksi tersebut mengandung antibiotika tetrasiklin 1%. Salep antibiotika harus tepat diberikan pada waktu 1 jam setelah kelahiran. Upaya pemcegahan infeksi mata tidak efektif jika diberikan lebih dari 1 jam setelah kelahiran.
v  PEMBERIAN VITAMIN K1
Semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin ini, injeksi 1 mg intramuskular setelah 1 jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu untuk mencegah perdarahan BBL  akibat defisiensi vitamin k yang dapat dialami oleh sebagianBBL
v  PEMBERIAN IMUNISASI BBL
Imunisasi hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu/ bayi . imunisasi hepatitis B pertama diberikan 1 jam setelah pemberian Vitamin K1 pada saat bayi baru berumur 2 jam.  Selanjutnya hepatitis B dan DPT diberikan pada umur 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
v  PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR
Pemeriksaan BBL dilakukan pada :
1.      Saat bayi berada di klinik (dalam 24 jam)
2.      Saat kunjungan tidak lanjut (KN) , yaitu satu kali pada umur 1-3 hari, 1 kali pada umur 4-7 hari dan 1 kali pada umue 8-28 hari.
Berikan pengertian kepada ibu dan keluarga untuk tidak meninggalkan klinik sebelum umur bayi 24 jam.  Asuhan BBL dilakukan selaama ibu dan bayi berada di klinik
o   Asuhan BBL selama berada di klinik sampai dengan umur 24 jam
o   Pemeriksaan bayi
o   Menimbang dan menilai kenaikan berat badan bayi
o   Konselin keluarga untuk perawatan BBL dirumah
o   Tanda-tanda bahaya BBL
o   Penanganan bayi selama dalam perjalanan ketempat Rujukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar