AWAL
CARUT MARUTNYA MORAL MUDA KAWULA MUDA
Moral, Etika dan
Akhlak para muda zaman sekarang ini, memang sebagian besarnya perlu di
pertanyakan. Melihat demikian besarnya gelombang kejahatan yang pelakunya masih
muda belia.
Beberapa
pengamat kenakalan muda mudi menganalisa, sebagian kebrutalan yang mereka
lakukan karena arus informasi dari berbagai media. Mereka kurang menfilter
informasi sehingga justru yang tersisa dalam benak mereka adalah efek
negatifnya.
Disamping media
masa keterpurukan remaja bisa berasal dari sebab sebab lain. Namun yang paling
kentara karena pengaruh media masa, Khususnya televisi yang menyuguhkan
tayangan jauh dari mutu yang mendukung tinggi akhlak dan moral. Tetapi justru
tayangan yang berlebel “VHS”
a) Ketika
media masa menjadi rujukan
Pelanggaran sosial yang muncul tak lepas
dari andil televisi yang terus menerus meracuni muda mudi dengan tayangan
iklan, film, sinetron, klip lagu, talk show. Melalui media ini masyarakat
digiring ke suatu lembah yang bernama trend. Di dunia ini para praktisi
televise berlomba menyajikan menu acara yang sesuai selera nafsu. Tak peduli
moral mereka jatuh dan tak menghiraukan para ulama. Demi uang hukum angkat
tangan akibatnya ,masyrakat sudah tidak rasional ,membabi buta dan tak tahu
malu melakukan hal a moral.
MENURUTSOSIOLOG Akbar S.Ahmad (1997)
,media massa dizaman modern menumbuhkan gejala pemujaan tubuh dan personifikasi
gaya hidup baru. Televisi lewat berbagai menu acaranya telah membius muda mudi
akan pentingnya penampilan tampak muda. Menjadi tua merupakan dosa yang tak termaafkan . mereka
harus sensual ,anggun,atraktif dan
berpakaian mutakhir. Remaja tidak boleh bernafas bau,berjerawat, dan bau badan.
Media televisi terus menerus menanamkan remaja pada pandangan hidup dengan
tubuh sebagai pusat kesadaran
Bahkaniklan televisi telah menjadi komoditas masyarakat. Karena telah menjelma
menjadi kekuatan baru yang mampu menyulap khalayak untuk secara suka rela
melakukan apa yang diinginkan. Penyajiannya yang informatif dan persuasif
menjadi tontonan menarik, dan juga mempertunjukkan akrobatik peragaan yang mengundang selera
masyarakat. Berbagai warna kehidupan ditawarkan oleh “tipuan” atau “trik-trik”
gambar yang tersaji , yang tanpa disadari telah mengiring pemirsa ke pola hidup
baru sebagai akses adaptasi terpaan iklan yang telah disaksikan di media massa.
Media massa dizaman ini menjadi rujukan
bahkan pedoman hidup mengalahkan kitab suci yang jelas memberikan kabar
keselamatan. Akibatnya muda mudi menjadi sosok yang tak jauh dari para seleb di
televisi. A-moral, konsumeris, dan materialistis.
b)
Akhirnya terjebak sifat
munafik
Muda mudi akhirnya terjebak dalam
situasi dan masuk padaperangkap tayangan. Remaja yang larut dalam pembiuasan
keadaan hanya sekedar kepingin memperoleh legitimasi “modern” . akibatnya
kemunafikanlah yang mengisi jiwakosong mereka. Bukan hanya pemborosan waktu
yang merenggutnya, tetapi pemborosan materi tanpa disadari telah memangsanya
akhirnyankesuatu kondisi yang segalanya bersifat pragmatis dan pretisius.
Artinya ,pengakuan seolah-olah menjadi garansi yang harus diperebutkan .
kemunafikan yang terlihat!
Akibat semua itu, banyak muda mudi
yangsenag menghabiskan waktu dengan mejeng ditempat-tempat gaya hidup
modern.seperti plaza atau diskotik. Ketika merasa lapar ,mereka menjual makanan berlevel internasional .
Untuk masalah model rambut, pakaian, dan
musik mulai menjadi trend kehidupan. Munculnya tekhnologi komunikasi seperti
hand phone yang dianggap sebagai
simbolgaya hidup baru dan lambangg prestise penampilan masyarakat modern.
Simbol gaya hidup tersebut terrefleksi dalam penampilan diri dan menjadi
aksesoris yang merupakan bukti berkembangnya sikap kemunafikan dalam bentuk
pamer status.
Peradaban tersebut yang tak terbendung
oleh filter diri , muda mudi seakan terbiusbahkan terhalusinasi oleh perilaku
semu yang mampu di endapkan oleh peradapan , akhirnya mereka berpola pada
kondisi gaya hidup yang semena-mena.
Remaja modern telah masuk pada perangkap
iklan yang pada akhirnya terjebak pada sifat kemunafikan. Pandangan hidupnya
serba berorientasi pada materi dan sarat kebohongan.
Dampak iklan menurut Liliweri,
sebagaimana dikutip Sumartono (2002), adalah: pembentukan sikap konsumen yang
materialistik. Mengagungkan pemilikan harta benda sebagai simbol status.
Membuat orang merasa cepat puas dengan apa-apa yang ada karena semuanya serba
cepat dan praktis. Iklan catering menyajikan kepraktisan makanan bungkus,
minuman salam kaleng plastik , makanan cepat yang mengubah perilaku dan kebiasaan berkumpul para ibu bergaul dan
bertukar pikiran waktu memasak bersama. Gejala seperti ini mengubah gaya yang
sederhana menjadi lebih anggun dan materialistik. Meningkatnya biaya hidup
karena jumlah dan frekuensi mengkonsumsi suatu produk terus bertambah .
iklan juga memperngaruhi kehidipan moral, etik
dan juga estetik hidup dan perubahan standarnya dikalangan masyarakat.
Iklan tentang kehidupan malam, bar dan
panti pijat secara terselubung melalui media mempengaruhi perubahan nilai dan
pandangan orang tentang seksualitas. Iklan tentang penggunaan obat dan alat
kontrasepsi juga ikut mempengaruhi perubahan standar moral kehidupan seksual.
Iklan juga membuat konsumen menjadi
seragam dalam penggunaan produk. Penggunaan produk beramai-ramai meningkatkan
produksi itu dan meningkatkan konsumsi budaya massa yang menghancurkan
sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Iklan dapat mempengaruhi pola dan
perilaku hubungan antar pribadi dan kelompok . iklan dalam persepsi selektif
mungkin bisamengakibatkan diteruskannya suatu pesan pada komunikasi antar
pribadi. Iklan susu bubuk yang bagus dapat dengan beredar dan mendapat peneguh
dikalangan jaringan komunikasi para ibu yang sedang menyusui dan duduk diruang
tunggu Puskesmas, iklan juga dapat mengakibatkan konflik antar pribadi,
persaingan pribadi hanya karena menjadi konsumen dan produk yang berbeda dengan
produk lain.
Iklan dalam berbagai penelitian sering
menunjukkan mempunyai kekuatan pengaruh terutamapada anak-anak. Berbagai hasil
penelitian menunjukkanbahwa penggantian alat-alat rumah tangga yang baru,
terbanyak dipihkan oleh orang tuanya karena pengaruh iklan.
c)
Mengapa harus terjebak
?
Hati-hati jika nafsu kita telah mulai
mengajak pada gejala konsumtif. Seorang
pengamat menyebutkan secara rinci bahwa ciri-ciri muda mudi yang telah
terjebak dengan pengaruh iklan adalah sebagai berikut:
1) Mulai
mencari identitas diri melalui
penggunaan simbol status seperti mobil,pakaian, dan sebagainya.
2) Bersikap
ambivalen terhadap setiap perubahan sehingga pendiriannya tidak kuat.
3) Meningginya
emosi.
4) Munculnya
rasa takut tidak diterima teman sebayanya jika tidak berpenampilan sama dengan
teman lainnya.
5) Memiliki
sifat ingin tahu terhadap informasi yang diterima sehingga selalu ingin mencoba
sesuatu yang baru.
6) Mulai
mencari identitas diri yang ditunjukkan
dalam berpakaian , berbicara dan memilih tokoh yang di idolakan.
7) Mulai
tahu nghias diri dan menggunakan berbagai aksesoris yang dapat menimbulkan
kepercayaan diri
Ciri remaja lainnya adalah meniru
perilaku tokoh yang diidolakan dalam
bentuk menggunakan segala sesuatu yang dipakai tokoh yang di idolakan dan juga
menciumnya minat yang besar pada penampilan
diri yang tidak hanya mencakup pakaian tetapi juga pehiasan diri,
kerapian, dan daya tarik fisik.
Haditono
(1995) remaja mempunyai kemampuan membeli yang tinggi, sebab pada umumnya
remaja dalam berpakaian, berdandan, gaya potong rambut, tingkah laku,
kesenangan musik, mempunyai karakter
tersendiri dan kebanyakan suka
berbelanja. Manifestasi penempilan dapat berupa remaja dengan mode mutakhir,
memberi kesan berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi.
d)
Semua dibuat penuh
kepalsuan
Iklan tentang kehalusan kulit, stamina
tubuh , makanan,minuman ,pakaian dan sebagainya memang digaram sedemikian rupa
dengan biaya sangat tinggi, terutama bayaran iklannya.kebugaran , kecantikan kelangsingan
, kesehatan dan kekayaan ditampilkan dalam alur iklan yang sarat tipuan melalui
wanita-wanita palsu. Iklan televisi mempunyai daya untuk
mengkonstruksiwanita-wanita palsu yang memainkan peran palsu dan lingkungan
palsu.
Sesungguhnya tayangan-tayangan iklan di
tv cenderung memanipulasi sebagai suatu daya tarik. Kehadiran perempuan dalam
iklan juga mentransformasikan tatanankehidupan secara meluas. Nilai tentang
gaya dan cara hidup berpakaian yang lebih bervariasi seperti nilai sexines dari
sebuah pakaian yang diiklankan : nilai
hubungan laki-laki dengan perempuan yang
lebih terbuka atau nilai kemewahan hidup yang semua itu menegaskan nilai autentik kehadiran
seseorang. Kepercayaan itu antara lain adalah pentingnya wanita menjadi cantik
secara fisik.
Iklan tidak sekedar menjual barang , ia
juga menginformasikan , membujuk, menawarkan status, membangun citra ,dan
bahkan menjual mimpi. Iklan adalah merekayasa kebutuhan yang menciptakan
ketergantungan psikologis.
Kondisi ini sejalan dengan pendapat
Jalaludin Rahmat (1998) yang mengatakan bahwa seseorang cenderung menyenangi
orang-orang yang tampan atau cantik dalam memperagakan suatu produk
dibandingkan dengan relatif yang dinilai
kurang tampan atau cantik.
e)
Tayangan Menciptakan
sikap kepura-puraan
Pemirsa yang waspada tentu tahu
sesungguhnya tayangan macam apa yang disuguhkan pihak penayang setiap harinya.
Tayangan yang disuguhkan saban harinya untuk masyarakat kita , kurang lebih 80%
nya adalah tontonan yang berisi kepura-puraan bahkan kebohongan dan gosip. Yang
menjadi pondasi hiburan itu sendiri adalah tayangan yang mengandungunsur VHS
(pornografi, kekerasan dan horor ).
Didunia kepura-puraan tidak mengenal
urusan percaya atau tidak , yang ada adalah kesenangan, yang tentu aja semu.
Masyrakat dipaksa percaya pada berbagai tayangan hingga terkadang harus
mengaduk-aduk emosinya sendiri bahkan membawanya ke alam mimpi.
Berbagai tindak kriminal berupa seks
bebas dan kekerasan didunia remaja hakekatnya didikan dari dunia kepura-puraan.
Berbagai tindak kriminal berupa korupsi ,kolusi dan nepotisme yang dilakukan
masyarakat menengah dan elit penguasa hakekatnya implikasi dari dunia
kepura-puraan juga.
Sikap hidup hedois, ingin cepat kaya dan
konsumeris adalah biang dari segala kebokbrokan indonesia saat ini.inilah
tantangan Allah Inilah tantangan Allah bagi orang-orang yang mendewa-dewakan
nafsunya dalam memenuhi hajat hidupnya: Terangkanlah
kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya . maka apakah kamu dapat
mengira bahwa kebanyakan mereka itu
mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang
ternak , bahkan mereka lebih sesat dari pada binatang ternak (Surat
Al-Furqon :43-44)
f)
Upaya menyelamatkan
dari keterpurukan
sudah menjadi kewajiban kita bersama ,
mengentas muda-mudi dari keterpurukan moral dan akhlak. Khsusnya kaum muslimin
yang mempunyai kemampuan financial, dalam pengentasan keterpurukan moral dan
akhlak muda-mudi khususnya yang di
akibatkan oleh tayangan televisi yang hanya mementingkan keuntungan bisnis
dibanding dengan kekhawatiran akan terjadinya dehidrasi moral , akibat tayangan
yang hanya mengedepankan kekerasan,porno dan horor.
Menciptakan Media Islam Sendiri
Televisi jika dilihat dari sisi programatis memiliki bebrapa keunggulan.
Menyangkut isi, media televisiwalaupun direkayasa mammpu membedakan fakta dan
fiksi, realitas, dan tidak terbatas. Meenyangkut hubungan dengan khalayak yang
tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya , dan intim media
televisi memiliki tokoh yang berwatak , sementara media lain hanya memiliki bintang yang direkayasa.
Sisi teknologis , media televisi
memiliki keunggulan yaitu mampu mengjangkau wilayah yang sangat luas dalam
waktu bersamaan , sehingga dapat menghantarkan secara lanngsung suatu peristwa
disuatu tempat keberbagai tempat lain
yang berjarak sangat jauh, selain itu televisi juag mampu menciptakan
suasana yang bersamaan diberbagai w ilayah jangkauan nya dan mendorong
khalayaknya memperoleh informasi dan melakukan interaksi secara langsung.
Sebagai media audio visual televisi
dinilai sebagai media yang paling berhasil dalam menyebarkan informasi , cerita
atau segala sesuatu yang disampaikan menjadi lebih menarik dan menyenangkan
pemirsa dibandingkan dengan media komunikasi lainnya, seperti media cetak dan
radio.
Sifat televisi menurut Dedy Mulyana
(1997) yang pokok adalah bisa didengar dan dillihat, disamping sifat-sifat
lainnya: langsung , simultan, intim, yang nyata. Sifat audio visual televisi
mampuu memberi daya ingat yang lama kepada pemirsa.
Wibawa (1997) mengatakan “one for all” ,
satu untuk semua yang menggambarkan kelebihan televisi dalam membawakan pesan.
Mengingat efektifnya televisi , umat
islam harus bersatu menciptakan televisi islam. Umat islam juga harus
menggalakkan penerbitan surat kabar , tabloid, majalah, dan jurnal ilmiah yang
islami.
Mewujudkan
Kesalehan Kolektif
Kesalehan kolektif pasti tidak akan
terwujud tanpa terlebih dahulu
diusahakan keindividuan yang yang saleh. Untuk membentuk kesalehan
individu , seseorang, khususnya muda mudi dituntut untuk pandai bergaul secara menyeluruh.pandai
bergaul dengan Tuhannya, Rasul-Nya, dengan sesama manusia, diri sendiri dan
juga pandai bergaul dengan lingkungannya.
Hal ini bisa diawali dengan pembentukan
kesalehan pribadi, keluarga, dan lingkungan. Sehingga muncul tekad untuk saling
menolong saling menyelamatkan dan bahu-membahu menuju kepentingan bersama serta
menghindari hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan pribadi dan golongan.
1) Keshalehan
individu (Diri sendiri dan keluarga). Firman Allah swt : Wahai orang-orang yang
beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (Surat Al-Hujarat ayat 6)
2) Keshalehan
lingkungan masayarakat sekitar. Sebuah lingkungan masyarakat yang besar terdiri
dari jutaan keluarga, namun di lingkungan itu hanya diisi oleh satu atau
beberapa gelintir keluarga yang shaleh, tidak akan mampu menunjang terwujudnya
“baldatun thayyibatun wa robbun ghafur” . untuk itu, lingkungan yang shaleh
menjadi salah satu instrumen penting dalam bentuk seorang yang shaleh. Dengan
lingkungan yang shaleh maka seseorang yang telah shaleh di keluarganya akan
menjadi anak yang lebih shaleh dan mampu membangun lingkungannya. Lingkungan
yang shaleh akan mampu mengontrol anggota masyarakat nya dari perbuatan yang
melanggar aturan. Jika lingkungan seperti ini telah terwujud, maka jalan menuju
“baldatun thayyibatun wa robbun ghafur” tinggal selangkah lagi .
3) Sistim
negara yang shaleh . komunitas masyarakat yang shaleh , namun tidak ditopang
oleh sistim keluarga yang shaleh, maka negara tersebut sulit mencapai “baldatun
thayyibatun wa robbun ghafur”. Sebuah negara yang memiliki sistim negara yang
shaleh, akan mengyomi dan melindungi rakyatnya. Negara yang shaleh tidak akan
mengizinkan masuk siapapun yang hanya akan merusak tatanan yang sudah shaleh.
Negara yang shaleh akan membentengi rakyatnya sedemikian rupa dari gangguan
luar.
Sebuah
sistim keluarga yang shaleh akan mampu berlaku adil dalam membagikan kue
pembangunan. Tidak ada penumpukan kekayaan hanya di segelintir orang. Negara
yang shaleh akan mampu menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
Jika
sebuah negara juga seperti itu, maka akan sangat sulit menemukan orang yang
berdemonstrasi menuntut hak-haknya. Akan sulit menemukan pencemaran lingkungan,
karena lingkungan ditata sedemikian rupa oleh tangan-tangan shaleh. Akan sulit
menemukan kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme karena mereka sadar apa yang di
perbuatnya adalah dosa, baik dosa kepada tuhan maupun kepada rakyat banyak.
Bagi
para pemimpin yang curang, Rasullullah saw. Mengingatkan: “Setiap pemimpin yang
mati dan saat itu tengah menipu rakyatnya, maka diharamkan nya surga baginya.”
(Mutafaq’Alaihi).
Membentuk
sistim negara yang shaleh diperlukan dua komponen pokok, yaitu SDM(Anggota
legislatif dan eksekutif) yang islami dan kesatuan pandangan. Sumber daya
manusia yang shaleh di pemerintahan hanya akan lahir dari partai islam dalam
pemilu adalah fardhu’ain jika kita menginnginkan negara yang shaleh. Akan
sangat mustahil seorang wakil rakyat wakit dari partai sekuler bahkan aliansi
komunis membela sistim atau kepentingan islam.
Jika
SDM islam sudah ada , yang kedua diharuskan adanya kesatuan pandangan. Kesatuan
pandangan bukan berarti tidak adanya perbedaan . namun jika musyawwarah telah
memutuskan suatu masalah, maka perbedaan itu tidak ada. Semua tunduk pada
keputusan musyawarah.
Dengan
sistem negara yang shaleh, maka akan lahir pejabat-pejabat negara baik
eksekutif maupun yudikatif yang tunduk pada sistim yang shaleh tersebut.
Akhirnya, sebuah negara yang memiliki keshalehan kolektif, akan sangat disegani
dan hak-haknya dihormati karena memang memiliki harga diri .
Kondisi
seperti itu gambarannya ada pada zaman Rasulullah saw. Dan khulafaur
Rasyidiiin. Ketika itu seorang pemimpin begitu takut akan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
KEMBALI
DARI KESESATAN
Baik
buruk aktifitas yang di lakukan orang, pada titik tertentu akan mengalami
kejenuhan. Seseorang yang telah mencoba berbagai kemaksiatan didunia, pada saat
tertentu akan mengalami kebosanan, hatinya senantiasa dikejar-kejar oleh dosa
yang dilakukanya.
Dialah
orang yang sangat beruntung, karena bisa kembali dari kesesatannya.
Seseungguhnya bertaubatpun bukan merupakan hal yang mudah bagi sebagian orang.
Karena denga bertaubat tentu aib kita di masa lalu minimal akan di ketahui
orang.
Seseorang
tidak akan selamat kecuali dengan ampunan
Allah swt. Bahkan kalau mau di gabung-gabung kebaikan kita, satu
kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipat dan satu kejelekan akan dibalas dengan
kejelekan itu.
Salah
satu ciri orang yang benar-benar bertaubat penyesalan yang amat dalam, yang
datang dari lubuk hati yang paling besar. Maka berbahagialah bagi orang yang
merasa dirinya banyak dosa. Dia jauh lebih baik di bandingkan dengan orang yang
merasa banyak amal. Demikian pula dengan orang yang sedih dan pilu apabila
melihat kejelekan sendiri, itu lebih utama mereka yang sombong.
Rizki
tersadari Allah swt adalah ketika kita mulai berani jujur melihat kekurangan
diri sendiri. Dibulan ramadhan Allah swt meyediakan ampunan bagi orang yang mau
kembali ke jalan yang benar.
a)
Ciri khas orang yang
kembali
Orang-orang
yang baru sadar, bertaubat dan kembali dari ketersesatannya mempunyai
ciri-ciri yaitu:
1)
Menyesal
Dengan Sebenarnya
Penyesalan adalah ciri khas pertama kali
yang bisa terlihat dari orang yang bertaubat dan kembali dari
ketersesatannya. Penyesalan yang demikian dalam hingga melahirkan ikrar kepada diri sendiri untuk tidak melumuri dirinya lagi dengan lumpu-lumpur dosa dan kenistaan. Setelah itu
membenci dengan amat sangat kemaksiatan yang pernah dilakukannya. Jika mungkin
menolong kawan-kawan lain yang masih betah bergelimang kemaksiatan.
2)
Mohon
Ampun dengan uraian Air Mata
Ciri lainnya dari orang yang bertaubat
adalah permohonan ampun kepada tuhan
dengan sungguh-sungguh. Penyesalan yang amat dalam membuat seseorang takut akan
malakukan dosa lagi.
3)
Menghindar
Dari Masa Lalu
Setiap orang yang kembali dari
kesesatannya pastilah mempunyai masa
lalu yang kurang baik dimata syari’at agama.
b)
Tingkatan
Orang yang Bertaubat
Sesungguhnya
taubat itu mempunyai tingkatan-tingkatan tersendiri. Ada yang bertaubat dari
dosa-dosa kecil, klarenaa dirinya tidak pernah melakukan dosa-dosa besar. Ada
hanya bertaubat dari dosa-dosa besar , sedangkan dasa-dosa kecil masih sering
dilakukannya tanpa disadarinya. Maka taubatpun akhirnya menjadi terklasifikasi dengan sendirinya. Yaitu:
-
Taubat orang-orang awam
-
Taubat orang –orang
khusus
-
Taubat orang-orang yang
lebih khusus
c)
Diterimakah
Setelah Kembali dari Kesesatan.
Mengingat
telah sedemikian kelamnya alam kehidupan yang dijalaninya dan demikian besarnya
dosa yang dilakukan. Karena dirinya
telah melakukan banyak. Beberapa
M (Main,Minum, Membunuh, Memperkosa, Menyekutukan Allah swt dll).
Menurut
Imam Al-Ghazali dalam kitab “Muqasyasyafatul Qulub” ada beberapa ciri orang
yang menunjukkan bahwa taubatnya diterima. Diantaranya:
1. Orang
tersebut tampak lebih bersih dan lebih suci dari perbuatan maksiat dan lebih
suka menahan diri.
2. Hatinya
selalu lapang dan gembira, baik dalam keadaan sendiri maupun ramai.
3. Dilihat
dari segi amal, kualitasnya semakin bertambah dan meningkat.
4. Senantiasa
menjaga liidahnya, serius menata amalnya hingga amal baiknya semakin menuju
puncak ketinggian barokah.
d)
Larilah
dari kemaksiatan
Allah
telah menunjukkan: maka Allah sudah mengilhamkan kepada jiwa itu(jalan)
kefasikan dan ketaqwaan (Surat Asy-Syam:8). Tugas kita adalah bagaimana
mengendalikan dua potensi itu( ketaqwaan dan kefasikan )agar bisa berjalan pada
rel yang benar. Ada dua hal yang bisa menghindarkan kita dari kemaksiatan:
1. Setiap
timbul lintasan untuk berbuat maksiat, langsung saja di potong.
2. Jangan
membuat kesempatan dosa untuk masuk.
e)
Rintihan
orang yang bertaubat
Wahai
Tuhan kami , terimalah taubat kami, bersihkanlah keadaan kami. Berilah pertolongan
pada kami untuk mengemban resiko tanggung jawab, sehingga kami merasa ringan
dengan anugerahMu dan kemurahanMu.
Ya
Allah ! sesungguhnya kami minnta ampun kepadaMu atas setiap dosa yang kami lakukan dengan sengaja atau yang kami tidak
mengerti atasnya. Dan kami minta ampun padaMu atas setiap perbuatan
dosa yang kami sudah menyatakan taubat kepadamu dari beberapa dosa yang
tidak ada yang megetahuinya kecuali engkau, dan tidak ada yang mampu mengampuni
kecuali SikapMu yang maha pengampun.
JIWA
BESAR,
JIWA
KAWULA MUDA
Jiwa besar
adalah sebuah kata-kata indah yang biasanya meluncur dari mulut dari ‘orang
luar’’ yang menilai ketabahan seseorang.
a. Putus
Asa Adalah Belahan Jiwa yang Lemah
Jiwa
yang lemah akan selalu goyah dalam menghadapi suatu cobaan, tidak punya
pendirian dan mudahpatah ditengah jalan.
Kelemahan jiwa seperti ini midah dijangkiti penyakit hati yang disebut dengan
Putus Asa.
Putus
asa adalah penyakit yang mudah membawa sesak nafas, meruntuhkan segala harapan
dan cita-cita , melemahkan semangat juang dan gairah kerja.
b. Profil
Hamba Yang Berjiwa Besar
Jiwa besar adalah
sebuah jiwa yang seharusnya dipunyai orang-orang nuda. Dengan jiwa yang besar ,
kebatilan apapun akan dibeagusnya. Mempunyai
jiwa yang besar juga merupakan sarana yang amat mudah dalam pendekatan diri kepada Sang Khaliq .
MASIH
ADAKAH
KAWULA
MUDA PENDIAM
Pendiam
disini adalah bukannya diam dalam arti kata berhenti dari semua aktivitas dan produktivitasnya. Maksudnya diam dari
segala perkataan yang tidak benar. Dalam upaya mendewasakan diri sendiri, muda
mudi hendaknya selalu mengevaluasi diri agar menjadi pribadi yang berkemampuan
dalam menjaga dan memelihara lisan dengan baik dan benar.
a.
Jenis-jenis
Diam
-
Diam Karena Bodoh
-
Diam karena malas
-
Diam karena sombong
-
Diam karena khianat
-
Diam karea marah
-
Diam karena mengerti
b.
Keutamaan-Keutamaan
Diam
Diam
itu emas. Pribahasa tersebut amat mashyur bahkan muda-mudipun jelas
mengetahuinya. Namun untuk mengetahui dengan jelas makna diam beserta
keutamaannya , mungkin belum banyak mengetahuninya. Berikut ini adalah emas-emas yang bisa kita dapatkan dalam diam:
-
Ngirit Masalah
-
Ngirit Dosa
-
Diam Membuat Hati
Terjaga
-
Diam Membuat Alam
Pikiran Lebih Bijak
-
Dengan Diam, Hikmah
akan Muncul
-
Penuh Dengan Kewibawaan
c.
Jalan
Menuju Keutamaan Diam
Meskipun
tidak semua orang bisa mencapai derajat keutamaan diam, namun tetaplah
‘emas’ dalam diam itu bisa diraih
melalui niat baik dan kesungguhan prilaku. Kesungguhan prilaku dalam mencapai
derajat keutamaan diam antara lain:
·
Diam Dari Perkataan
Dusta
·
Diam Dari Perkataan
sia-sia
·
Diam dari Kata
Celetukan
·
Diam Dari kata
Berlebihan
·
Diam Dari keluh kesah
·
Diam Dari ketakaburan
·
Diam Dari Ucapan
Menyakitkan
·
Diam Dari Sok
Pintar Dan Sok Tahu
MEMBELI
KESESATAN
DENGAN
PETUNJUK
Ruang
lingkup kemaksiatan bukan hanya bercampurnya antara laki-laki dan perempuan
bukan muhrim. Menjual nilai-nilai agama dengan kesesatanpun tergolong
kemaksiaatan yang parah . betapa banyak manusia-manusia yang tidak menyadari,
bahwa menjadikan agama sebagai topeng termasuk pendurhakaan pada Allah swt.
Keinginan menjadikan agama sebagai make up atau sebagai alat mencari keduniaan
adalah akibat dari dorongan hati seseorang yang berakhlak rendah.
a. Bercadarkan
Agama
Bercadarkan agama.
Itulah model yang sedang trendy dimasa sekarang dan menimpa pula jiwa para muda
kita. Bercadarkan agama atau bertopengkan agama adalah perilaku serakah akan
harta benda dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar