Sabtu, 25 Januari 2014

AWAL CARUT MARUTNYA MORAL MUDA KAWULA MUDA



AWAL CARUT MARUTNYA MORAL MUDA KAWULA MUDA

Moral, Etika dan Akhlak para muda zaman sekarang ini, memang sebagian besarnya perlu di pertanyakan. Melihat demikian besarnya gelombang kejahatan yang pelakunya masih muda belia.
Beberapa pengamat kenakalan muda mudi menganalisa, sebagian kebrutalan yang mereka lakukan karena arus informasi dari berbagai media. Mereka kurang menfilter informasi sehingga justru yang tersisa dalam benak mereka adalah efek negatifnya.
Disamping media masa keterpurukan remaja bisa berasal dari sebab sebab lain. Namun yang paling kentara karena pengaruh media masa, Khususnya televisi yang menyuguhkan tayangan jauh dari mutu yang mendukung tinggi akhlak dan moral. Tetapi justru tayangan yang berlebel “VHS”
a)      Ketika media masa menjadi rujukan
Pelanggaran sosial yang muncul tak lepas dari andil televisi yang terus menerus meracuni muda mudi dengan tayangan iklan, film, sinetron, klip lagu, talk show. Melalui media ini masyarakat digiring ke suatu lembah yang bernama trend. Di dunia ini para praktisi televise berlomba menyajikan menu acara yang sesuai selera nafsu. Tak peduli moral mereka jatuh dan tak menghiraukan para ulama. Demi uang hukum angkat tangan akibatnya ,masyrakat sudah tidak rasional ,membabi buta dan tak tahu malu melakukan hal a moral.
MENURUTSOSIOLOG Akbar S.Ahmad (1997) ,media massa dizaman modern menumbuhkan gejala pemujaan tubuh dan personifikasi gaya hidup baru. Televisi lewat berbagai menu acaranya telah membius muda mudi akan pentingnya penampilan tampak muda. Menjadi tua  merupakan dosa yang tak termaafkan . mereka harus sensual ,anggun,atraktif  dan berpakaian mutakhir. Remaja tidak boleh bernafas bau,berjerawat, dan bau badan. Media televisi terus menerus menanamkan remaja pada pandangan hidup dengan tubuh sebagai pusat kesadaran
Bahkaniklan televisi telah menjadi  komoditas masyarakat. Karena telah menjelma menjadi kekuatan baru yang mampu menyulap khalayak untuk secara suka rela melakukan apa yang diinginkan. Penyajiannya yang informatif dan persuasif menjadi tontonan menarik, dan juga mempertunjukkan  akrobatik peragaan yang mengundang selera masyarakat. Berbagai warna kehidupan ditawarkan oleh “tipuan” atau “trik-trik” gambar yang tersaji , yang tanpa disadari telah mengiring pemirsa ke pola hidup baru sebagai akses adaptasi terpaan iklan yang telah disaksikan di media massa.
Media massa dizaman ini menjadi rujukan bahkan pedoman hidup mengalahkan kitab suci yang jelas memberikan kabar keselamatan. Akibatnya muda mudi menjadi sosok yang tak jauh dari para seleb di televisi. A-moral, konsumeris, dan materialistis.
b)      Akhirnya terjebak sifat munafik
Muda mudi akhirnya terjebak dalam situasi dan masuk padaperangkap tayangan. Remaja yang larut dalam pembiuasan keadaan hanya sekedar kepingin memperoleh legitimasi “modern” . akibatnya kemunafikanlah yang mengisi jiwakosong mereka. Bukan hanya pemborosan waktu yang merenggutnya, tetapi pemborosan materi tanpa disadari telah memangsanya akhirnyankesuatu kondisi yang segalanya bersifat pragmatis dan pretisius. Artinya ,pengakuan seolah-olah menjadi garansi yang harus diperebutkan . kemunafikan yang terlihat!
Akibat semua itu, banyak muda mudi yangsenag menghabiskan waktu dengan mejeng ditempat-tempat gaya hidup modern.seperti plaza atau diskotik. Ketika merasa lapar ,mereka menjual  makanan berlevel internasional .
Untuk masalah model rambut, pakaian, dan musik mulai menjadi trend kehidupan. Munculnya tekhnologi komunikasi seperti hand phone  yang dianggap sebagai simbolgaya hidup baru dan lambangg prestise penampilan masyarakat modern. Simbol gaya hidup tersebut terrefleksi dalam penampilan diri dan menjadi aksesoris yang merupakan bukti berkembangnya sikap kemunafikan dalam bentuk pamer status.
Peradaban tersebut yang tak terbendung oleh filter diri , muda mudi seakan terbiusbahkan terhalusinasi oleh perilaku semu yang mampu di endapkan oleh peradapan , akhirnya mereka berpola pada kondisi gaya hidup yang semena-mena.
Remaja modern telah masuk pada perangkap iklan yang pada akhirnya terjebak pada sifat kemunafikan. Pandangan hidupnya serba berorientasi pada materi dan sarat kebohongan.
Dampak iklan menurut Liliweri, sebagaimana dikutip Sumartono (2002), adalah: pembentukan sikap konsumen yang materialistik. Mengagungkan pemilikan harta benda sebagai simbol status. Membuat orang merasa cepat puas dengan apa-apa yang ada karena semuanya serba cepat dan praktis. Iklan catering menyajikan kepraktisan makanan bungkus, minuman salam kaleng plastik , makanan cepat yang mengubah perilaku  dan kebiasaan berkumpul para ibu bergaul dan bertukar pikiran waktu memasak bersama. Gejala seperti ini mengubah gaya yang sederhana menjadi lebih anggun dan materialistik. Meningkatnya biaya hidup karena jumlah dan frekuensi mengkonsumsi suatu produk terus bertambah .
 iklan juga memperngaruhi kehidipan moral, etik dan juga estetik hidup dan perubahan standarnya dikalangan masyarakat.
Iklan tentang kehidupan malam, bar dan panti pijat secara terselubung melalui media mempengaruhi perubahan nilai dan pandangan orang tentang seksualitas. Iklan tentang penggunaan obat dan alat kontrasepsi juga ikut mempengaruhi perubahan standar moral kehidupan seksual.
Iklan juga membuat konsumen menjadi seragam dalam penggunaan produk. Penggunaan produk beramai-ramai meningkatkan produksi itu dan meningkatkan konsumsi budaya massa yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Iklan dapat mempengaruhi pola dan perilaku hubungan antar pribadi dan kelompok . iklan dalam persepsi selektif mungkin bisamengakibatkan diteruskannya suatu pesan pada komunikasi antar pribadi. Iklan susu bubuk yang bagus dapat dengan beredar dan mendapat peneguh dikalangan jaringan komunikasi para ibu yang sedang menyusui dan duduk diruang tunggu Puskesmas, iklan juga dapat mengakibatkan konflik antar pribadi, persaingan pribadi hanya karena menjadi konsumen dan produk yang berbeda dengan produk lain.
Iklan dalam berbagai penelitian sering menunjukkan mempunyai kekuatan pengaruh terutamapada anak-anak. Berbagai hasil penelitian menunjukkanbahwa penggantian alat-alat rumah tangga yang baru, terbanyak dipihkan oleh orang tuanya karena pengaruh iklan.
c)      Mengapa harus terjebak ?
Hati-hati jika nafsu kita telah mulai mengajak pada gejala konsumtif. Seorang  pengamat menyebutkan secara rinci bahwa ciri-ciri muda mudi yang telah terjebak dengan pengaruh iklan adalah sebagai berikut:
1)      Mulai mencari identitas  diri melalui penggunaan simbol status seperti mobil,pakaian, dan sebagainya.
2)      Bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan sehingga pendiriannya tidak kuat.
3)      Meningginya emosi.
4)      Munculnya rasa takut tidak diterima teman sebayanya jika tidak berpenampilan sama dengan teman lainnya.
5)      Memiliki sifat ingin tahu terhadap informasi yang diterima sehingga selalu ingin mencoba sesuatu yang baru.
6)      Mulai mencari identitas diri  yang ditunjukkan dalam berpakaian , berbicara dan memilih tokoh yang di idolakan.
7)      Mulai tahu nghias diri dan menggunakan berbagai aksesoris yang dapat menimbulkan kepercayaan diri
Ciri remaja lainnya adalah meniru perilaku tokoh yang diidolakan  dalam bentuk menggunakan segala sesuatu yang dipakai tokoh yang di idolakan dan juga menciumnya minat yang besar pada penampilan  diri yang tidak hanya mencakup pakaian tetapi juga pehiasan diri, kerapian, dan daya tarik fisik.
Haditono  (1995) remaja mempunyai kemampuan membeli yang tinggi, sebab pada umumnya remaja dalam berpakaian, berdandan, gaya potong rambut, tingkah laku, kesenangan  musik, mempunyai karakter tersendiri  dan kebanyakan suka berbelanja. Manifestasi penempilan dapat berupa remaja dengan mode mutakhir, memberi kesan berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi.
d)     Semua dibuat penuh kepalsuan
Iklan tentang kehalusan kulit, stamina tubuh , makanan,minuman ,pakaian dan sebagainya memang digaram sedemikian rupa dengan biaya sangat tinggi, terutama bayaran iklannya.kebugaran , kecantikan kelangsingan , kesehatan dan kekayaan ditampilkan dalam alur iklan yang sarat tipuan melalui wanita-wanita palsu. Iklan televisi mempunyai daya untuk mengkonstruksiwanita-wanita palsu yang memainkan peran palsu dan lingkungan palsu.
Sesungguhnya tayangan-tayangan iklan di tv cenderung memanipulasi sebagai suatu daya tarik. Kehadiran perempuan dalam iklan juga mentransformasikan tatanankehidupan secara meluas. Nilai tentang gaya dan cara hidup berpakaian yang lebih bervariasi seperti nilai sexines dari sebuah pakaian  yang diiklankan : nilai hubungan laki-laki dengan perempuan  yang lebih terbuka atau nilai kemewahan hidup yang semua itu  menegaskan nilai autentik kehadiran seseorang. Kepercayaan itu antara lain adalah pentingnya wanita menjadi cantik secara fisik.
Iklan tidak sekedar menjual barang , ia juga menginformasikan , membujuk, menawarkan status, membangun citra ,dan bahkan menjual mimpi. Iklan adalah merekayasa kebutuhan yang menciptakan ketergantungan psikologis.
Kondisi ini sejalan dengan pendapat Jalaludin Rahmat (1998) yang mengatakan bahwa seseorang cenderung menyenangi orang-orang yang tampan atau cantik dalam memperagakan suatu produk dibandingkan dengan  relatif yang dinilai kurang tampan atau cantik.
e)      Tayangan Menciptakan sikap kepura-puraan
Pemirsa yang waspada tentu tahu sesungguhnya tayangan macam apa yang disuguhkan pihak penayang setiap harinya. Tayangan yang disuguhkan saban harinya untuk masyarakat kita , kurang lebih 80% nya adalah tontonan yang berisi kepura-puraan bahkan kebohongan dan gosip. Yang menjadi pondasi hiburan itu sendiri adalah tayangan yang mengandungunsur VHS (pornografi, kekerasan dan horor ).
Didunia kepura-puraan tidak mengenal urusan percaya atau tidak , yang ada adalah kesenangan, yang tentu aja semu. Masyrakat dipaksa percaya pada berbagai tayangan hingga terkadang harus mengaduk-aduk emosinya sendiri bahkan membawanya ke alam mimpi.
Berbagai tindak kriminal berupa seks bebas dan kekerasan didunia remaja hakekatnya didikan dari dunia kepura-puraan. Berbagai tindak kriminal berupa korupsi ,kolusi dan nepotisme yang dilakukan masyarakat menengah dan elit penguasa hakekatnya implikasi dari dunia kepura-puraan juga.
Sikap hidup hedois, ingin cepat kaya dan konsumeris adalah biang dari segala kebokbrokan indonesia saat ini.inilah tantangan Allah Inilah tantangan Allah bagi orang-orang yang mendewa-dewakan nafsunya dalam memenuhi hajat hidupnya: Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya  sebagai tuhannya . maka apakah kamu dapat mengira bahwa kebanyakan  mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak , bahkan mereka lebih sesat dari pada binatang ternak (Surat Al-Furqon :43-44)
f)       Upaya menyelamatkan dari keterpurukan
sudah menjadi kewajiban kita bersama , mengentas muda-mudi dari keterpurukan moral dan akhlak. Khsusnya kaum muslimin yang mempunyai kemampuan financial, dalam pengentasan keterpurukan moral dan akhlak muda-mudi khususnya  yang di akibatkan oleh tayangan televisi yang hanya mementingkan keuntungan bisnis dibanding dengan kekhawatiran akan terjadinya dehidrasi moral , akibat tayangan yang hanya mengedepankan kekerasan,porno dan horor.
Menciptakan Media Islam Sendiri
Televisi jika dilihat dari  sisi programatis memiliki bebrapa keunggulan. Menyangkut isi, media televisiwalaupun direkayasa mammpu membedakan fakta dan fiksi, realitas, dan tidak terbatas. Meenyangkut hubungan dengan khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya , dan intim media televisi memiliki tokoh yang berwatak , sementara media lain  hanya memiliki bintang yang direkayasa.
Sisi teknologis , media televisi memiliki keunggulan yaitu mampu mengjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu bersamaan , sehingga dapat menghantarkan secara lanngsung suatu peristwa disuatu tempat keberbagai tempat lain  yang berjarak sangat jauh, selain itu televisi juag mampu menciptakan suasana yang bersamaan diberbagai w ilayah jangkauan nya dan mendorong khalayaknya memperoleh informasi dan melakukan interaksi secara langsung.
Sebagai media audio visual televisi dinilai sebagai media yang paling berhasil dalam menyebarkan informasi , cerita atau segala sesuatu yang disampaikan menjadi lebih menarik dan menyenangkan pemirsa dibandingkan dengan media komunikasi lainnya, seperti media cetak dan radio.
Sifat televisi menurut Dedy Mulyana (1997) yang pokok adalah bisa didengar dan dillihat, disamping sifat-sifat lainnya: langsung , simultan, intim, yang nyata. Sifat audio visual televisi mampuu memberi daya ingat yang lama kepada pemirsa.
Wibawa (1997) mengatakan “one for all” , satu untuk semua yang menggambarkan kelebihan televisi  dalam membawakan pesan.
Mengingat efektifnya televisi , umat islam harus bersatu menciptakan televisi islam. Umat islam juga harus menggalakkan penerbitan surat kabar , tabloid, majalah, dan jurnal ilmiah yang islami.
            Mewujudkan Kesalehan Kolektif
      Kesalehan kolektif pasti tidak akan terwujud tanpa terlebih dahulu  diusahakan keindividuan yang yang saleh. Untuk membentuk kesalehan individu , seseorang, khususnya muda mudi dituntut  untuk pandai bergaul secara menyeluruh.pandai bergaul dengan Tuhannya, Rasul-Nya, dengan sesama manusia, diri sendiri dan juga pandai bergaul dengan lingkungannya.
Hal ini bisa diawali dengan pembentukan kesalehan pribadi, keluarga, dan lingkungan. Sehingga muncul tekad untuk saling menolong saling menyelamatkan dan bahu-membahu menuju kepentingan bersama serta menghindari hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan pribadi dan golongan.
1)      Keshalehan individu (Diri sendiri dan keluarga). Firman Allah swt : Wahai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (Surat Al-Hujarat ayat 6)
2)      Keshalehan lingkungan masayarakat sekitar. Sebuah lingkungan masyarakat yang besar terdiri dari jutaan keluarga, namun di lingkungan itu hanya diisi oleh satu atau beberapa gelintir keluarga yang shaleh, tidak akan mampu menunjang terwujudnya “baldatun thayyibatun wa robbun ghafur” . untuk itu, lingkungan yang shaleh menjadi salah satu instrumen penting dalam bentuk seorang yang shaleh. Dengan lingkungan yang shaleh maka seseorang yang telah shaleh di keluarganya akan menjadi anak yang lebih shaleh dan mampu membangun lingkungannya. Lingkungan yang shaleh akan mampu mengontrol anggota masyarakat nya dari perbuatan yang melanggar aturan. Jika lingkungan seperti ini telah terwujud, maka jalan menuju “baldatun thayyibatun wa robbun ghafur” tinggal selangkah lagi .
3)      Sistim negara yang shaleh . komunitas masyarakat yang shaleh , namun tidak ditopang oleh sistim keluarga yang shaleh, maka negara tersebut sulit mencapai “baldatun thayyibatun wa robbun ghafur”. Sebuah negara yang memiliki sistim negara yang shaleh, akan mengyomi dan melindungi rakyatnya. Negara yang shaleh tidak akan mengizinkan masuk siapapun yang hanya akan merusak tatanan yang sudah shaleh. Negara yang shaleh akan membentengi rakyatnya sedemikian rupa dari gangguan luar.
Sebuah sistim keluarga yang shaleh akan mampu berlaku adil dalam membagikan kue pembangunan. Tidak ada penumpukan kekayaan hanya di segelintir orang. Negara yang shaleh akan mampu menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
Jika sebuah negara juga seperti itu, maka akan sangat sulit menemukan orang yang berdemonstrasi menuntut hak-haknya. Akan sulit menemukan pencemaran lingkungan, karena lingkungan ditata sedemikian rupa oleh tangan-tangan shaleh. Akan sulit menemukan kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme karena mereka sadar apa yang di perbuatnya adalah dosa, baik dosa kepada tuhan maupun kepada rakyat banyak.
Bagi para pemimpin yang curang, Rasullullah saw. Mengingatkan: “Setiap pemimpin yang mati dan saat itu tengah menipu rakyatnya, maka diharamkan nya surga baginya.” (Mutafaq’Alaihi).
Membentuk sistim negara yang shaleh diperlukan dua komponen pokok, yaitu SDM(Anggota legislatif dan eksekutif) yang islami dan kesatuan pandangan. Sumber daya manusia yang shaleh di pemerintahan hanya akan lahir dari partai islam dalam pemilu adalah fardhu’ain jika kita menginnginkan negara yang shaleh. Akan sangat mustahil seorang wakil rakyat wakit dari partai sekuler bahkan aliansi komunis membela sistim atau kepentingan islam.
Jika SDM islam sudah ada , yang kedua diharuskan adanya kesatuan pandangan. Kesatuan pandangan bukan berarti tidak adanya perbedaan . namun jika musyawwarah telah memutuskan suatu masalah, maka perbedaan itu tidak ada. Semua tunduk pada keputusan musyawarah.
Dengan sistem negara yang shaleh, maka akan lahir pejabat-pejabat negara baik eksekutif maupun yudikatif yang tunduk pada sistim yang shaleh tersebut. Akhirnya, sebuah negara yang memiliki keshalehan kolektif, akan sangat disegani dan hak-haknya dihormati karena memang memiliki harga diri .
Kondisi seperti itu gambarannya ada pada zaman Rasulullah saw. Dan khulafaur Rasyidiiin. Ketika itu seorang pemimpin begitu takut akan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.






















KEMBALI DARI KESESATAN

            Baik buruk aktifitas yang di lakukan orang, pada titik tertentu akan mengalami kejenuhan. Seseorang yang telah mencoba berbagai kemaksiatan didunia, pada saat tertentu akan mengalami kebosanan, hatinya senantiasa dikejar-kejar oleh dosa yang dilakukanya.
            Dialah orang yang sangat beruntung, karena bisa kembali dari kesesatannya. Seseungguhnya bertaubatpun bukan merupakan hal yang mudah bagi sebagian orang. Karena denga bertaubat tentu aib kita di masa lalu minimal akan di ketahui orang.
            Seseorang tidak akan selamat kecuali dengan ampunan  Allah swt. Bahkan kalau mau di gabung-gabung kebaikan kita, satu kebaikan akan dibalas sepuluh kali lipat dan satu kejelekan akan dibalas dengan kejelekan itu.
            Salah satu ciri orang yang benar-benar bertaubat penyesalan yang amat dalam, yang datang dari lubuk hati yang paling besar. Maka berbahagialah bagi orang yang merasa dirinya banyak dosa. Dia jauh lebih baik di bandingkan dengan orang yang merasa banyak amal. Demikian pula dengan orang yang sedih dan pilu apabila melihat kejelekan sendiri, itu lebih utama mereka yang sombong.
            Rizki tersadari Allah swt adalah ketika kita mulai berani jujur melihat kekurangan diri sendiri. Dibulan ramadhan Allah swt meyediakan ampunan bagi orang yang mau kembali ke jalan yang benar.
a)      Ciri khas orang yang kembali
Orang-orang yang baru sadar, bertaubat dan kembali dari ketersesatannya mempunyai ciri-ciri  yaitu:
1)      Menyesal Dengan Sebenarnya
Penyesalan adalah ciri khas pertama kali yang  bisa terlihat  dari orang yang bertaubat dan kembali dari ketersesatannya. Penyesalan yang demikian dalam hingga  melahirkan ikrar kepada diri sendiri  untuk tidak melumuri dirinya lagi dengan  lumpu-lumpur dosa dan kenistaan. Setelah itu membenci dengan amat sangat kemaksiatan yang pernah dilakukannya. Jika mungkin menolong kawan-kawan lain yang masih betah bergelimang kemaksiatan.
2)      Mohon Ampun dengan uraian Air Mata
Ciri lainnya dari orang yang bertaubat adalah  permohonan ampun kepada tuhan dengan sungguh-sungguh. Penyesalan yang amat dalam membuat seseorang takut akan malakukan dosa lagi.
3)      Menghindar Dari Masa Lalu
Setiap orang yang kembali dari kesesatannya pastilah mempunyai  masa lalu yang kurang baik dimata syari’at agama.
b)     Tingkatan Orang yang Bertaubat
Sesungguhnya taubat itu mempunyai tingkatan-tingkatan tersendiri. Ada yang bertaubat dari dosa-dosa kecil, klarenaa dirinya tidak pernah melakukan dosa-dosa besar. Ada hanya bertaubat dari dosa-dosa besar , sedangkan dasa-dosa kecil masih sering dilakukannya tanpa disadarinya. Maka taubatpun akhirnya menjadi  terklasifikasi dengan sendirinya. Yaitu:
-          Taubat orang-orang awam
-          Taubat orang –orang khusus
-          Taubat orang-orang yang lebih khusus
c)      Diterimakah Setelah Kembali dari Kesesatan.
Mengingat telah sedemikian kelamnya alam kehidupan yang dijalaninya dan demikian besarnya dosa yang dilakukan. Karena dirinya  telah melakukan banyak.    Beberapa  M (Main,Minum, Membunuh, Memperkosa, Menyekutukan Allah swt dll).
Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab “Muqasyasyafatul Qulub” ada beberapa ciri orang yang menunjukkan bahwa taubatnya diterima. Diantaranya:
1.      Orang tersebut tampak lebih bersih dan lebih suci dari perbuatan maksiat dan lebih suka menahan diri.
2.      Hatinya selalu lapang dan gembira, baik dalam keadaan sendiri maupun ramai.
3.      Dilihat dari segi amal, kualitasnya semakin bertambah dan meningkat.
4.      Senantiasa menjaga liidahnya, serius menata amalnya hingga amal baiknya semakin menuju puncak ketinggian barokah.
d)     Larilah dari kemaksiatan
Allah telah menunjukkan: maka Allah sudah mengilhamkan kepada jiwa itu(jalan) kefasikan dan ketaqwaan (Surat Asy-Syam:8). Tugas kita adalah bagaimana mengendalikan dua potensi itu( ketaqwaan dan kefasikan )agar bisa berjalan pada rel yang benar. Ada dua hal yang bisa menghindarkan kita dari kemaksiatan:
1.      Setiap timbul lintasan untuk berbuat maksiat, langsung saja di potong.
2.      Jangan membuat kesempatan dosa untuk masuk.



e)      Rintihan orang yang bertaubat
Wahai Tuhan kami , terimalah taubat kami, bersihkanlah keadaan kami. Berilah pertolongan pada kami untuk mengemban resiko tanggung jawab, sehingga kami merasa ringan dengan anugerahMu dan kemurahanMu.
Ya Allah ! sesungguhnya kami minnta ampun kepadaMu atas setiap dosa yang kami  lakukan dengan sengaja atau yang kami tidak mengerti atasnya. Dan kami minta ampun padaMu atas setiap  perbuatan  dosa yang kami sudah menyatakan taubat kepadamu dari beberapa dosa yang tidak ada yang megetahuinya kecuali engkau, dan tidak ada yang mampu mengampuni kecuali SikapMu yang maha pengampun. 























JIWA BESAR,
JIWA KAWULA MUDA

Jiwa besar adalah sebuah kata-kata indah yang biasanya meluncur dari mulut dari ‘orang luar’’ yang menilai ketabahan seseorang.
a.       Putus Asa Adalah Belahan Jiwa yang Lemah
Jiwa yang lemah akan selalu goyah dalam menghadapi suatu cobaan, tidak punya pendirian dan  mudahpatah ditengah jalan. Kelemahan jiwa seperti ini midah dijangkiti penyakit hati yang disebut dengan Putus Asa.
Putus asa adalah penyakit yang mudah membawa sesak nafas, meruntuhkan segala harapan dan cita-cita , melemahkan semangat juang dan gairah kerja.
b.      Profil Hamba Yang Berjiwa Besar
Jiwa besar adalah sebuah jiwa yang seharusnya dipunyai orang-orang nuda. Dengan jiwa yang besar , kebatilan apapun akan dibeagusnya. Mempunyai   jiwa yang besar juga merupakan sarana yang amat mudah  dalam pendekatan diri kepada Sang Khaliq .

















MASIH ADAKAH
KAWULA MUDA PENDIAM

            Pendiam disini adalah bukannya diam dalam arti kata berhenti  dari semua aktivitas  dan produktivitasnya. Maksudnya diam dari segala perkataan yang tidak benar. Dalam upaya mendewasakan diri sendiri, muda mudi hendaknya selalu mengevaluasi diri agar menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga dan memelihara lisan dengan baik dan benar.
a.      Jenis-jenis Diam
-          Diam Karena Bodoh
-          Diam karena malas
-          Diam karena sombong
-          Diam karena khianat
-          Diam karea marah
-          Diam karena mengerti
b.      Keutamaan-Keutamaan Diam
Diam itu emas. Pribahasa tersebut amat mashyur bahkan muda-mudipun jelas mengetahuinya. Namun untuk mengetahui dengan jelas makna diam beserta keutamaannya , mungkin belum banyak mengetahuninya. Berikut ini adalah  emas-emas yang bisa kita dapatkan dalam diam:
-          Ngirit Masalah
-          Ngirit Dosa
-          Diam Membuat Hati Terjaga
-          Diam Membuat Alam Pikiran Lebih Bijak
-          Dengan Diam, Hikmah akan Muncul
-          Penuh Dengan Kewibawaan
c.       Jalan Menuju Keutamaan Diam
Meskipun tidak semua orang bisa mencapai derajat keutamaan diam, namun tetaplah ‘emas’  dalam diam itu bisa diraih melalui niat baik dan kesungguhan prilaku. Kesungguhan prilaku dalam mencapai derajat keutamaan diam antara lain:
·         Diam Dari Perkataan Dusta
·         Diam Dari Perkataan sia-sia
·         Diam dari Kata Celetukan
·         Diam Dari kata Berlebihan
·         Diam Dari keluh kesah
·         Diam Dari ketakaburan
·         Diam Dari Ucapan Menyakitkan
·         Diam Dari Sok Pintar  Dan Sok Tahu




























MEMBELI KESESATAN
DENGAN PETUNJUK
            Ruang lingkup kemaksiatan bukan hanya bercampurnya antara laki-laki dan perempuan bukan muhrim. Menjual nilai-nilai agama dengan kesesatanpun tergolong kemaksiaatan yang parah . betapa banyak manusia-manusia yang tidak menyadari, bahwa menjadikan agama sebagai topeng termasuk pendurhakaan pada Allah swt. Keinginan menjadikan agama sebagai make up atau sebagai alat mencari keduniaan adalah akibat dari dorongan hati seseorang yang berakhlak rendah.
a.       Bercadarkan Agama
Bercadarkan agama. Itulah model yang sedang trendy dimasa sekarang dan menimpa pula jiwa para muda kita. Bercadarkan agama atau bertopengkan agama adalah perilaku serakah akan harta benda dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar