MAKALAH
KONSEP KEBIDANAN
“Teori
Ernestine Wiedenbach”
OLEH:
Kelompok
4
1. AFIFATUS
ZAKIYA
2. ALIFIA
REZA
3. AYU
RAUDHATUL JANNAH
4. FIRDA
HARDIANTI
5. FIFIN
FEBRIYANTI
6. KURNIA
MALIKHA
7. LUTHFATUL
HUSNAINI
8. MEGA
BAGUS PUTRI
9. MERLINA
KURNIAWATI
10. NURLAILIN
ALFIANTI
11. RISKA
AMELIZA
12. SRI
LESTARI
AKADEMI KEBIDANAN DHARMA PRAJA
BONDOWOSO
2013-2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas rahmat hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah dengan judul “Dasar Pemikiran Fokus dan Tujuan dalam Teori
Kebidanan oleh Ernestine Wiedenbach”
Penyusun
berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami tentang pencatatan dan pelaporan khususnya mengenai Dasar Pemikiran Fokus dan Tujuan dalam Teori
Kebidanan Ernestine Wiedenbach. Selain itu penyusun berharap tulisan ini dapat menjadi dasar pengantar dan
pemenuhan materi perkuliahan Mutu Pelayanan Kebidanan.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
sangat membangun, penulis mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga
tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan
tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Teori adalah
ide yang direncanakan dalam pikiran dan dituangkannkedalam gambaran berupa
objek tentang suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh peneliti untuk
menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya. Teori berfungsi
sebagai jalur logika atau penalaran yang digunakan oleh peneliti untuk menerangkan
hubungan pengaruh antar fenomena yang dikaji.
Dalam ilmu
kebidanan , banyak teori yang melandasi praktik kebidanan. Di bawah ini
merupakan uraian teori kebidanan yang diutarakan oleh empat orang perawat
kebidanan dan seorang bidan yang menjadi
landasan utama dalam praktik bidan masa kini. Mereka adalah Reva Rubin, Ramona T.Mercer, Ela-Joy
Lehrman, Ernestine Wiedenbach, dan Jean Ball. Semua teori tersebut
merupakan hasil penelitian, kecuali teori yang dikemukakan oleh Ernestine Wiedenbach yang merupakan
hasil kutipan dari buku.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimankaha Teori
Ernestine Wiedenbach?
2.
Bagaimana Konsep yang luas
menurut Biesenbach yang nyata ditemukan dalam keperawatan ?
3.
Bagaimanakah hubungan kelima elemen tersebut menurut Teori Ernestine Wiedenbach ?
1.3 TUJUAN
PENULISAN
1.
Untuk mengetahui tentang teori Ernestine Wiedenbach
2.
Untuk mengetahui bagaimana penjelasan konsep yang luas
menurut Bisenbach dalam keperawatan
3.
Untuk mengetahui hubungan kelima elemen menurut Teori Ernestine Wiedenbach.
1.4 MANFAAT PENULISAN
-
Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan tentang Teori Ernestine Wiedenbach
-
Mahasiswa mampu mengetahui tentang penjelasan konsep
yang luas menurut Bisenbach dalam keperawatan
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Wiedenbach
adalah seorang nurse midwife yang juga teoris di bidang keperawatan. Ia
berkualifikasi sebagai perawat pada tahun 1925, dan menjadi nurse_midwife pada
tahun 1946. Salah satu karya besarnya adalah kolaborasi dengan filsus Dickoff tahun 1960 (Dickoff et all., 1992a dan b)
ketika ia menjadi mahasiswa di Yale
University School of Nursing.
Ernestine
adalah seorang perawat kebidanan lulusan Fakultas keperawatan Universitas Yale,
yang sangat tertarik pada masalah seputar keperawatan maternitas yang terfokus pada keluarga (Family- Centered Maternity Nursing ).
Selain
berpengalaman sebagai perawat dengan bekerja di klinik selama puluhan tahun, ia juga seorang
penulis yang telah menghasilkan beberapa
buku dan berpartisipasi dalam beberapa penelitian, salah satunya bersama ahli
filsafat bernama Dickoff. Konsep yang
dihasilkan oleh Ernestine bukan hasil penelitian , melainkan hasil pemikirannya
yang dituangkan dalam bukunya Family-Centered
Maternity Nursing.
Konsep
yang luas menurut Weidenbach (1967) yang nyata ditemukan dalam keperawatan
yaitu :
1. The agents
Empat
elemen dalam “clinical nursing” yaitu
: filosofi, tujuan, praktik dan seni. (Raleigh, 1989 dan Wiedenbach, 1964).
Selain itujuga dikemukakan tiga point dasar dalam filosofi
keperwatan/kebidanan,yaitu:
a. Menghargai
atas kehidupan yang telash diberikan
b. Menghargai
sebuah kehormatan, suatu yang berharga, otonomi dan individualisme pada setiap
orag.
c. Resolusi
dalam menerapkan dinaminasi terhadap orang lain (Raleigh, 1998)
Filosofi yang
dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera, untuk
mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persiapan menjadi
orang tua.
2. The recipient
Perawat/bidan
mmberikan interfensi kepada individu disesuaikan dengan situasi masing-masing
(raleigh 1989). Recepient meliputi wanita, keluarga dan masyarakat.
3. The Goal/purpose
Konsep Wiedenbach itu ukuran atau tindakan yang
diperlukan dan diinginkan juan akhir dari perawatan “sebuah ukuran atau
tindakan yang diperlukan dan diinginkan seseorang dan berpotensi untuk merubah
atau memperpanjang kemampuan seseorang tersebut untuk mengatasi keterbatasan”
(Danko et al., 1989 cite Wiedenbach’s (1964)).
Disadari
bahwa kebutuhan masing-masing individu perlu diketahui sebelum menemukan goal.
Bila sudah diketahui kebutuhan ini, maka akan diperkirakan goal yang akan
dicapai dengan mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional atau fisiologis
yang berbeda dari kebutuhan yang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing individu dengan memperhatikan tingkah laku fisik, emosional atau fisologikal.
4. The Means
Untuk
mencapai tujuan dari asuhan kebidanan Wiedenbach menentukan beberapa tahap
yaitu :
a. Identifikasi
kebutuhan klien
b. Ministrastion
yaitu memberikan dukungan dalam pencarian pertolongan yang dibutuhkan
c. Validation
yaitu bentuan yang di berikan sungguh merupak bantuan yang dibutuhkan oleh
klien
d. Co-ordination
adalah ketenagaan yang direncanakan untuk memberikan bantuan.
Dalam pencapaian tujuan ini, seorang
bidan memerlukan pengetahuan dan keterampilan. Untuk mencapai tujuan dari
asuhan kebidanan Wiedenbach menentukan beberapa tahap yaitu :
a. Identifikasi
kebutuhan klien
b. Ministrastion
yaitu memberikan dukungan dalam pencarian pertolongan yang dibutuhkan
c. Validation
yaitu bentuan yang di berikan sungguh merupak bantuan yang dibutuhkan oleh klien
d. Co-ordination
adalah ketenagaan yang direncanakan untuk memberikan bantuan.
Untuk mengoptimalkan tersebut diperlukan
pengetahuan, keadilan dan keterampilan. Metode untuk mencapai tujuan asuhan
kebidanan ada 4 tahapan :
a.
Identifikasi kebutuhan klien memerlukan
keterampilan dan ide,
b.
Memberikan dukungan dalam mencapai
pertolongan yang dibutuhkan
c.
Memberikan bantuan sesuai dengan
kebutuhan
d.
Mengkoordinasi tenaga yang ada untuk
memberikan bantuan.
5.
Framework (kerangka kerja) (lingkungan
sosial, organisasional dan profesional)
Kelima elemen di atas saling berhubungan
, seperti yang terlihat dalam bagan berikut:
Alat :Bidan
Pengetahuan,penilai
Keterampilan
Sumber-sumber materi
Dan spiritual
|
Tujuan
Memenuhi
Kebutuhan
akan
pertolongan
|
Identifikasi, pemberian
Pertolongan, validasi
koordinasi
|
Kebutuhan akan
Pertolongan
Penerima: wanita
|
Bidan
(Agen)
|
Tujuan
|
Seni
|
Praktik
|
Filosofi
|
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Teori yang dikemukakan oleh Ernestine Wiedenbach yang merupakan hasil kutipan dari buku. Konsep yang luas menurut Weidenbach
(1967) yang nyata ditemukan dalam keperawatan yaitu
:The agents, The recipient, The
Goal/purpose ,The Means, Framework (kerangka kerja) (lingkungan sosial,
organisasional dan profesional)
DAFTAR
PUSTAKA
Nurhayati, Apriana dan Bustani ,Anita.
2012.Konsep Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika
Soepardan Suryani.2008.Konsep kebidanan.Bandung:EGC
Estiwidani Dwana,Meilani Niken, Widyasih
Hesty, Widyastuti Yani.2008. Konsep
kebidanan.Yogyakarta:Fitramaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar